Tanjakan adalah medan yang, disadari atau tidak, merupakan problem tersendiri, bukan hanya bagi kendaraan niaga dengan mesin berspesifikasi reguler, melainkan juga yang sudah bermesin turbo. Namun akan menjadi pengecualian jika bicara mesin turbo Isuzu, khususnya pick-up Traga.

Mengapa menjadi problem bagi sebuah kendaraan niaga termasuk yang ber-turbo? Bicara turbo, ini merupakan perangkat tambahan termasuk di mesin diesel yang berfungsi mengeluarkan udara ke ruang bakar agar daya meningkat.

Udara itu sendiri dihasilkan dari sebuah turbin yang bergerak berbarengan dengan turbin lain yang terhubung ke saluran gas buang. Saat pedal diinjak dan jumlah gas buang yang keluar lebih banyak, maka turbin turbo menyuplai pasokan udara dalam jumlah banyak.

Masalahnya, gas buang bisa kurang, termasuk saat setelah melaju lantas bertemu tanjakan. Pada momen seperti ini, putaran mesin rendah sehingga sistem turbo kekurangan suplai udara.

Begitu pula sebaliknya, tidak jarang pengemudi akan menginjak pedal gas demi tarikan yang malah menciptakan semburan udara berlebih. Udara berlebih nan tidak pas ini pun sama saja kosong bagi sebuah sistem turbo. Efeknya adalah sama-sama turbo lag.

Semburan udara berlebih atau overboost, bahkan efeknya sungguh fatal. Sistem mekanisme turbo bisa rusak.

Di sinilah Isuzu secara unik merancang kendaraan-kendaraannya agar sebisa mungkin pas. Seiring dengan penerapan mesin-mesin common rail di semua tipe demi memenuhi regulasi Euro 4 dan melanjutkan pengalaman sejak 2011 akan teknologi tersebut, Isuzu Traga termasuk yang dihadirkan dengan sebuah sentuhan pada mesin baru 4JA1-CR.

Mesin 4JA1-CR bertipe 4 silinder segaris direct injection dengan injeksi common rail dan waste gate turbocharger. “Waste gate” pada turbocharger-lah kuncinya.

Waste gate adalah katup buang yang akan beroperasi ketika pasokan udara berlebih di saluran, sebelum menuju turbin turbocharger. Itulah mengapa Traga terbaru tidak kenal dengan kejadian overboost, sebab udara yang berlebih sudah dibuang terlebih dahulu ke saluran menuju knalpot.

Penerapan waste gate di sistem turbocharger merupakan cara Isuzu mencari titik ideal baru dalam memberikan kendaraan terbaik, sekalipun Isuzu sudah kuat dengan citra hemat bahan bakar dan performanya. Bagaimanapun, selalu ada satu langkah lebih baik untuk hari esok.